Belut
listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat menghasilkan
aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun
disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak
mencakup keduanya.
Klasifikasi Belut Listrik
Sungai
Amazon dan Orinoco menjadi rumah bagi salah satu spesies luar biasa, yakni
belut listrik. Hewan dengan nama Latin Electrophorus electricus ini mampu
menghasilkan listrik hingga 600 volt. Nama electrophorus diambil dari bahasa
Yunani yang berarti sang pembawa listrik (electron = listrik, dan pherein =
membawa).
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Gynotiformes
Familia : Electrophoridae
Genus : Electrophorus
Spesies
: Electrophorus Electricus
Morfologi Belut Listrik
Belut
listrik (Electrophorus electricus) adalah sejenis ikan yang dapat menghasilkan
aliran listrik kuat (sampai 650 volt) untuk berburu dan membela diri. Walaupun
disebut sidat atau belut, ia termasuk anggota ordo Gymnotiformes, yang tidak
mencakup keduanya. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2 kaki) dan berat 20
kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah 1 m.
Ukuran
maksimum tubuhnya 1 m, meskipun yang sering ditemui memiliki panjang maksimum
40 cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya
menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun
biasanya kecoklatan hingga kelabu. Ia bisa tumbuh hingga panjang 2,5 m (8,2
kaki) dan berat 20 kg (44 pound), walaupun biasanya ukuran rata-ratanya adalah
1 m.
Habitat Belut Listrik
Belut
termasuk predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ialah ikan
kecil, cacing, krustasea. Belut aktif pada malam hari. Hewan ini dapat
mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air,
dengan syarat lingkungannya tetap basah. Belut mampu menyerap oksigen bahkan
lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan
menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut
diketahui dapat bertahan hidup pada musim dingin dengan suhu sangat rendah. Belut
listrik biasa ditemukan di sungai Amazon dan sungai Orinoko serta daerah-daerah
disekitarnya. Kombinasi sifat-sifat yang dimiliki belut membuatnya menjadi
hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya.
Tingkah Laku
Belut
termasuk predator ganas di lingkungan rawa dan sawah. Makanannya ialah ikan
kecil, cacing, krustasea. Belut aktif pada malam hari. Hewan ini dapat
mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-bulan tanpa air,
dengan syarat lingkungannya tetap basah. Belut mampu menyerap oksigen bahkan
lewat kulitnya. Kebiasaaannya adalah bersarang di dalam lubang berlumpur dan
menunggu mangsa yang lewat. Hewan betina bersarang di lubang, dan meletakkan
telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur menetas,
keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam perkembangannya, beberapa ekor
akan menjadi jantan. Walaupun berasal dari daerah tropika, belut diketahui
dapat bertahan hidup pada musim dingin dengan suhu sangat rendah.
Sinyal Listrik pada Belut Listrik
Penerima (reseptor) untuk Tujuan
Khusus
Dalam
tubuh belut ini terdapat beragam tipe penerima (reseptor). Reseptor kantung
(ampullary) memeriksa sinyal listrik berfrekuensi rendah yang dipancarkan oleh
ikan lainnya yang tengah berenang atau ulat (larva) serangga. Reseptor ini
begitu peka sehingga dapat menentukan medan magnetik bumi sekaligus
mengumpulkan informasi mengenai buruan atau pun pemangsa.
Reseptor
kantung tidak dapat mengindera sinyal berfrekuensi tinggi yang dipancarkan oleh
belut ini. Ini disempurnakan oleh suatu reseptor tabung. Pengindera ini peka
pada pelepasan
muatan
listrik oleh belut itu sendiri dan berguna sebagai peta lingkungannya. Dengan
adanya sistem ini maka belut tersebut dapat berkomunikasi dan saling
mengingatkan tentang adanya ancaman. Mereka juga saling bertukar informasi
mengenai jenis, usia, ukuran dan jenis kelamin.
Sinyal yang Menggambarkan Perbedaan
Jenis Kelamin
Setiap
jenis ikan listrik memiliki ciri sinyal yang berbeda-beda. Bahkan, bisa ada
perbedaan antar ikan dalam satu jenis. Walaupun demikian, bentuk umum tetap tak
berubah. Beberapa perincian saja yang khusus pada masing-masing ikan tersebut.
Ketika ikan betina berenang melewati ikan jantan maka ia akan langsung merasakannya
dan langsung menanggapi.
Sinyal yang Menggambarkan Usia
Sinyal
listrik juga membawa informasi mengenai usia belut listrik. Seekor belut
listrik yang baru menetas membawa tanda berbeda dengan yang dewasa. Sinyal
belut listrik yang baru menetas mempertahankan ciri itu hingga empat belas hari
sejak kelahirannya, ketika mereka berubah dan menjadi seperti sinyal
sebagaimana yang dimiliki oleh belut listrik dewasa. Hal ini memainkan peranan
amat penting dalam mengatur hubungan yang rumit antara induknya yang jantan dan
betina. Induknya yang jantan akan mengenali bayinya dan sekaligus
melindunginya.
Kegiatan Sehari-hari yang Disampaikan
Melalui Sinyal
Ikan
juga mampu menyampaikan informasi selain jenis kelamin dan usia. Pada semua
jenis ikan listrik, meningginya frekuensi
menyebarkan pesan peringatan.
Sebagai contoh, jenis Mormydae
biasanya menghantarkan sinyal listrik dengan frekuensi 10 Hz atau setara dengan
10 getaran per detik yang dapat ditingkatkannya hingga 100-120 Hz. Mormydae
yang diam memperingatkan lawan akan sebuah serangan. Sikap ini menyerupai
gerakan mengepalkan tangan sebelum bertarung.
Pada
umumnya, peringatan ini cukup berpengaruh untuk menakuti lawan. Setelah
bertarung, pihak yang terluka menghentikan kegiatan listriknya dan tidak
mengirimkan sinyal selama hampir 30 menit. Ikan yang menenangkan diri atau yang
meninggalkan pertarungan biasanya juga tetap tidak bergerak. Maksud di balik
itu adalah untuk mempersulit lawan lainnya
menemukan
mereka. Maksud lainnya juga untuk menghindari hantaman dari benda sekitarnya
karena mereka menjadi "buta" arus listrik karena kurangnya sinyal.
Sistem Khusus Anti Gangguan pada
Sinyal
Gangguan
merupakan sebuah akibat yang lumrah di sini. Namun, mereka telah diciptakan
dengan cara pertahanan alami yang mencegah terjadinya gangguan tersebut. Para
ahli menamai sistem ini "Tindakan Pencegahan terhadap Gangguan" atau
disingkat dengan "JAR (Jamming Avoidance Response)." Ketika sang ikan
bertemu dengan ikan lain pada frekuensi yang sama, ia mengubah frekuensinya.
Dengan cara inilah gangguan dapat dicegah sedini mungkin, sehingga tidak pernah
berlanjut lagi. Semua ini menegaskan akan adanya suatu sistem yang sangat rumit
pada ikan listrik. Asal mula sistem ini tidak pernah dapat dijelaskan secara
utuh dengan teori evolusi.
Ikan
yang memancarkan gelombang listrik berkomunikasi melalui gelombang ini. Anggota
dari satu jenis menggunakan sinyal yang serupa. Karena kehidupan mereka yang
berkelompok, mereka mengubah frekuensi untuk mencegah kebingungan, yang memungkinkan
dibedakannya sinyal yang serupa tapi tak sama.
Belut Menghasilkan Listrik
Listrik
yang di hasilkan oleh hewan air listrik biasanya di gunakan untuk melindungi
dirinya atau untuk membunuh musuhnya (sebagai alat pelindung diri). Listrik
yang dihasilkan oleh belut mengirim gelombang kejut dan gelombang tesebut
dibuat untuk melawan
musuhnya, listrik yang di hasilkan 2-3 volt dan listrik itu berguna
sebagai :
1. Panca
Indra
2. Untuk
menyebarkan sinyal peringatan.
3. Untuk
mengetahui jenis kelamin ikan lainnya.
Berikut
ini hewan air yang dapat menghasilkan listrik yaitu:
1. Belut
listrik
2. Ikan
sembilang listrik
3. Ikan
torpedo
4. Ikan
pari listrik
Pada
tubuh ikan terdapat 2/3 titik listrik biasanya titik tersebut berjumlah
5000-6000 titik dan dapat menghasilkan 500-650 volt per 2 A.
Electrophorus
electricus lebih dikenal sebagai belut listrik, menempati Amazon,sungai Orinoco
Amerika Selatan, Perairan Guatemala, Argentina dan pulau Karibia trinidad,
sedangkan
di
wilayah Indonesia banyak ditemukan di pesisir Pantai Kepulaun Seribu,
Pangandaran dan laut-laut dalam.
Beberapa
ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang
dapat menghasilkan daya listrik yang sangat kuat. Organ penghasil listrik yang
dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah
mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya. Prinsip kerja
piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika belut
beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima
pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya
listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu,
sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau
sampai 650 volt pada belut listrik yang memiliki nama ilmiah Electrophorus
electricus .
Pada
umumnya semua spesies ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali
sembilang listrik dan belut listrik. Belut listrik yang hidup di laut memiliki
tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam
yang membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ
listrik ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.
Pada
belut listrik terdapat sistem indera dalam tubuhnya yang menghantarkan dan
menerima sinyal-sinyal tersebut. Belut ini menghasilkan pancaran listrik dalam
suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori
di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan
medan listrik di sekitarnya. Benda apapun dalam medan ini membiaskannya,
sehingga belut ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut.
Pada
tubuh belut ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti
halnya radar. Belut ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan
menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat
sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya.
Belut
listrik memiliki bentuk tubuh yang unuk, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor.
Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan
kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000
buah. Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua
baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik
sekitar 600 volt. Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung
kepala bertindak sebagai kutub negatif.
Belut
listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk
mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar. Untuk navigasi,
belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika
berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan
semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh
atau mangsanya itu.
Organ Pada Belut Listrik
Beberapa
ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang
dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang
dimiliki oleh belut listrk tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah
mengalami perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang
memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari
susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang
sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.
Prinsip
kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika belut
beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan, sehingga belum aktif. Namun
jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk
mengeluarkan daya listrik.
Pada
saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga
mampu menghasilkan daya listrik sampai 650 volt pada belut listrik. Belut
listrik memanfaatkan sinyal
lemah
ini sebagai alat indera. Belut ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu
alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di
punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan
listrik di sekitarnya.
Belut
ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan
pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar
tubuhnya.
Ujung
ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai
kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam
tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.
Untuk
navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi
ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan
tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada
tubuh musuh atau mangsanya itu.
Cara Belut Menghasilkan Listrik
Belut
listrik memiliki tubuh yang memanjang dengan bentuk silinder yang sekilas mirip
ular. Panjangnya dapat mencapai 2,5 m dengan berat sekitar 20 kg. Warna
tubuhnya abu-abu gelap kecoklatan pada bagian dorsal dan warna kuning atau
oranye pada bagian ventral-anterior.
Kemampuan
hewan ini dalam menghasilkan listrik (bioelektrogenesis) berasal dari tiga
organ abdominal, yakni organ utama (main organ), organ hunter, dan organ
Sach’s.
Organ
utama (main organ) yakni bagian tubuh belut yang merupakan sumber listrik
terbesar yang tersusun dari bagian ekor bersambung hingga ke kepala dan
tersusun secara seri. Ada bagian organ yang disebut organ hunter’s yakni ogan
yang terdapat di sepanjang pangkal sirip dubur, berbentuk panjang dan ramping,
serta hanya mampu menghasilkan listrik dengan intensitas yang sangat rendah.
Organ Sach’s yang terletak pada bagian ekor belakang, berfungsi sebagai alat
navigasi dan mampu menghasilkan sepersepuluh dari tegangan listrik yang dapat
dihasilkan tubuh belut listrik.
Ketiga
organ ini mampu membuat dua jenis listrik, yakni listrik bervoltase tinggi dan
bervoltase rendah. Ketiga organ ini terdiri dari sel yang terdiferensiasi dari
sel otot, yakni sel elektrosit. Bentuk sel elektrosit ini mirip dengan bentuk
compact disk. Sel elektrosit tersebut memiliki ion kalium berkonsentrasi tinggi
di dalam sel dan ion natrium yang berkonsentrasi rendah di luar sel. Membran
sel elektrosit bersifat permeable terhadap ion kalium tetapi tidak pada ion
natrium.
Mekanisme
terjadinya perpindahan elektron sehingga dapat terjadinya beda potensial dalam
sel jika ditinjau dari segi biokimia dapat dijelaskan sebagai berikut.
Asetilkolin yang merupakan neurotransmitter, dapat mengaktifkan sel elektrosit.
Asetilkolin ini disekresikan melalui sinapsis dari sel saraf pada salah satu
sisi sel elektrosit, yang mengakibatkan terbukanya saluran ion pada sisi
tersebut. Ion natrium akan dengan mudah masuk ke dalam sel secara cepat melalui
saluran ini. Akibatnya, keseimbangan potensial sel akan berubah.
Untuk
menyeimbangkan kembali kondisi sel, ion kalium akan keluar sel melalui sisi
lain dari sel elektrosit. Proses perpindahan ion natrium ke dalam sel tidak
bisa terjadi begitu saja. Karena hal tersebut melawan gradien konsentrasi, maka
proses perpindahan terjadi secara transport aktif. Perpindahan ion natrium ke
dalam sel secara transport aktif tersebut memerlukan energi yang berasal dari
ATP. Dan setiap ATP yang terlibat itu menggunakan sekitar tiga elektron
dalamproses transfer elektron.
Belut
listrik memiliki kemampuan untuk mensinkronkan sel elektrosit sehingga dapat
aktif secara bersamaan. Hal tersebut memungkinkan belut listrik dapat
menghasilkan tegangan listrik yang besar. Untuk menemukan mangsa, organ Sachs
akan mentransmisikan sinyal listrik lemah yang digunakan untuk menentukan
lokasi dan arah mangsa. Saat mangsa telah ditemukan, belut listrik akan
menggunakan organ listrik yang lebih besar, yakni organ utama dan organ Hunter,
untuk menyengat mangsanya
Belut
listrik memiliki sel ‘baterai’ yang berjajar di sepanjang tubuhnya. Ujung ekor
bertindak sebagai kutub positif ‘baterai’ dan ujung kepala bertindak sebagai
kutub negatif. Untuk mendeteksi sekitarnya, belut listrik memancarkan medan
listrik di sekitar tubuhnya, seperti tampak pada gambar di bawah. Belut listrik
dapat mengatur hubungan antara ‘baterai’ kecil dalam tubuhnya itu untuk
mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.
Cara Belut Listrik Mengendalikan Otak
Mangsa
Belut
listrik dapat mengeluarkan sengatan listrik hingga 660 volt. Hebatnya, listrik
ini tidak hanya mengejutkan mangsa, tetapi juga dapat mengontrol gerak
mangsanya. Para peneliti telah menemukan bahwa belut listrik, menggunakan aliran
listrik mereka sebagai ‘remot kontrol’ bagi mangsanya. Dalam percobaan yang
telah dilakukan, ditemukan bahwa mekanisme remot control yang dilakukan oleh
belut lisrik adalah dengan cara membajak system saraf mangsanya.
Ketika
belut mengeluarkan aliran listrik, secara tepat aliran in menginduksi dan
memberikan kontraksi jaringan neuron untuk merangsang pergerakan otot pada
mangsanya. Dengan begitu belut listrik secara efektif membajak jalur saraf
sehingga mangsanya tidak dapat melarikan diri. Pembajakan neuron ini juga
menghasilkan kontraksi pada seluruh otot mangsa sehingga efek paling berbahaya
adalah hilangnya kesadaran pada mangsa.
Belut
listrik ini banyak digunakan dalam bidang kesehatan di berbagai Negara dunia.
Di Amerika hewan ini banyak digunakan sebagai obat osteoporosis dan sebagai
penawar racun dari gigitan serangga dan ular.
Publisher
Gery
Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi
Daftar Pustaka
Cnnindonesia.com/teknologi/20141207080742/belut-listrik-dapat-kendalikanotak-
mangsa
Post a Comment for "Belut listrik (Electrophorus electricus); Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Tingkah Laku, Etc"