Histopatologi dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui tingkat kerusakan organ akibat adanya infeksi bakteri patogen.
Masing-masing perlakuan diambil satu ekor hewan uji sebagai sampel. Histologi
merupakan hasil dari adanya perubahan secara biokimia dan fisiologis pada
jaringan organisme. Dengan indikator histologik, dapat diketahui perubahan yang
terjadi pada organisme sebagai akibat dari perubahan kualitas air, penanganan
ataupun karena infeksi patogen (Parameswari,et al., 2013).
Pengamatan histopatologi pada berbagai
organ yang diperiksa menunjukkan bahwa adanya perubahan jaringan yang
bervariasi mulai dari perubahan ringan sampai berat dan juga ditemukan adanya
agen patogen baik bakterial maupun parasit. Perubahan awal biasanya berupa
migrasi nukleus, nekrosis sarkoplasma, dan hemoragi atau edema yang
terlokalisir yang disertai infiltrasi oleh makrofag. Degenerasi dapat berupa
granuler, hialin, vakuola dan degenerasi lemak (Prioseoryanto,et al., 2010).
Penulis
Mia Surantika Devi
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan
2014
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan
2015
Daftar
Pustaka
Parameswari, W., A. D. Susanti dan Muslim.
2013. Populasi bakteri, histologi, kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih
ikan gabus (Channa striata) yang dipelihara dalam media dengan penambahan
probiotik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia. 1(1): 76-89.
Prioseoryanto, B. P., I. M. Ersa, R. Tiuria
dan S. U. Handayani. 2010. Gambaran histopatologi lnsang, usus dan otot ikan
mujair (Oreochromis mossambicus) yang berasal dari Daerah Ciampea, Bogor.
Indonesian Journal of Veterinary Science and Medicine. 2(1): 1-8.
Post a Comment for "Tujuan Histopatologi"