Dikic et al. (2013), leukosit pada ikan lele (Clarias gariepinus) dibagi menjadi granulosit (neutrofil, eosinofil dan basophils) dan agranulosit (limfosit dan monosit) dan proporsi jumlah mereka bervariasi pada setiap spesies. Leukosit adalah sistemimun bawaan dan sebagai pertahanan pertama. Meskipun neutrofil dan heterophil ditemukan pada spesies elasmobranch atau teleosts seperti ikan lele (Clarias gariepinus), hanya satu jenis sel biasanya ada pada sebagian besarikan teleosts ikan lele (Clarias gariepinus).
Leukosit terbagi menjadi 2,
yaitu granulosit dan agranulosit. Menurut El-Naggar et al. (2016), granulosit berukuran kecil (5-8 μm), berbentuk oval
dengan garis tidak teratur dan inti yang memiliki banyak sitoplasma. Agranulosit
terdiri dari limfosit dan monosit, dimana limfosit berukuran sedikit lebih
kecil dibandingkan monosit. Membran plasma dari kedua leukosit ini memiliki
ekstensi sitoplasma.
Menurut Ali et al.
(2014), pada ikan yang sehat, leukosit terdapat dalam proporsi tertentu dalam jaringan tubuh. Sel-sel ini mengatur pertahanan pertama terhadap patogen. Leukosit pada ikan membantu melawan polutan yang masuk dan bersifat pathogen pada ginjal dan hati. Jumlah leukosit yang berbeda ditentukan berdasarkan morfologi dan sel-sel yang ada pada masing-masing ikan.
Menurut Sado et al.(2014), penurunan atau sedikitnya jumlah leukosit dapat berbahaya bagi ikan, karena granulosit dan fagosit mononuclear memiliki peran penting dalam system imun bawaan yang melindungi dari patogen. Penanganan yang buruk dan stress pada ikan menyebabkan adanya variasi dalam jumlah leukosit. Hasil yang berbededa pada jumlah neutrofil dan leukosit terjadi karena spesiesikan, intensitas stress, gizi dan penyebab stress.
Menurut Wani dan Sikdar-Bar (2014), leukosit adalah
parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan dan sistem kekebalan tubuh pada
ikan. Perhitungan Leukosit dilakukan dengan menggunakan haemochytometer. Perhitungan
leukosit ini menggunakan satuan hasil yaitu sel/mm3. Limfosit pada
umumnya merupakan jenis leukosit yang paling familiar dalam darah beberapa
ikan, terhitung sebanyak 85% dari total populasi leukosit, tidak termasuk
trombosit.
Menurut Rusia dan Sood (1992) dalam Nwani et al. (2016), perhitungan jumlah
darah merah (RBC) dan jumlah jumlah leukosit (WBC) dihitung dengan
menggunakan hemocytometer. Haemocytometer adalat alat yang digunakan untuk
pengamatan eritrosit dan leukosit. Larutan yang digunakan untuk membantu memperjelas
objek pengamatan saat perhitungan berbeda-beda. Pada leukosit (WBC) menggunakan
larutan truk, hal ini bertujuan untuk memperjelas pengamatan.
Menurut Murad dan Houston (1998) dalam Tulgar (2015), darah putih (leukosit)
berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Karena darah putih merupakan
salah satu dari sel darah yang digunakan sebagai komposisi penyusun darah. Sehingga
peningkatan jumlah sel darah putih yang tidak terkendali dapat mengakibatkan
sel-sel darah putih memakan sel darah merah. Sel darah putih dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, yaitu limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan
basofil. Umunya, berukuran lebih besar daripada sel darah merah, bentuk
anmeboid (tidak beraturan), dan berinti sel bulat atau cekung.
Menurut Talpur et al. (2014), penurunan jumlah hematokrit mungkin terjadi akibat
aktivitas leukositolisis atau eritoblastolisis sebagai akibat dari infeksi yang
disebabkan bateri patogen. Kondisi ini menyebabkan anemia ringan pada ikan.
Kadar leukosit yang lebih tinggi dibandingkan eritrosit bisa menandakan bahwa
ikan sedang dalam kondisi yang tidak baik.
Menurut metode Rusia dan sood (1992) dalam Thangam (2014), perhitungan
leukosit darah ikan dengan menggunakan haemositometer yang terkena sublethal
atau paparan polusi. Paparan tersebut sangat mempengaruhi sistem kekebalan
tubuh, dimana terjadi penurunan konsentrasi leukosit. Sehingga konsentrasi leukosit
di dalam tubuh sedikit.
Menurut Solleh (2015), untuk mengetahui
jumlah darah leukosit dilakukan dengan cara pengenceran darah dengan
menggunakan larutan turk yang bertujuan untuk membantu memperjelas objek
pengmatan saat perhitungan. pengenceran dan sel dihitung menggunakan
Hemasitometer di bawah mikroskop cahaya. Pada sel darah putih Perhitungan dilakukan
di tempat darah perifer yang terlihat oleh larutan turk , memberikan Neutrofil kuantitas,
neutrofil diferensial dan mononuklear yang kuantitas diferensial limfosit,
eosinofil dan monosit.
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno
Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015
Daftar Pustaka
Ali, A. O., C. Hohn, P. J. Allen, L. Ford, M. B. Dail, S. Pruett and L. Petrie-Hanson. (2014). The effects of oil
exposure on peripheral blood leukocytes and splenic melano-macrophage centers
of Gulf of Mexico fishes. Marine pollution bulletin. 79 (1) : 87-93.
Ðikić, D., D. Lisičić, S. Matić-Skoko, P. Tutman, D. Skaramuca, Z. Franić and B. Skaramuca. (2013). Comparative hematology of wild
Anguilliformes (Muraenahelena, L. 1758, Conger conger, L. 1758 and Anguilla
anguilla L. 1758). Animal Biology. 63
(1) :77-92.
El-Naggar M. M., J. Cable, S.Z. Arafa, S.A.
El-Abbassy and G. C. Kearn. 2016. Scanning and transmission electron
microscopy of thehistopathological impact of Macrogyrodactylus clariia(Monogenea:
Gyrodactylidae) on the gills of catfish, Clarias gariepinus. Folia Parasitologica. 63:017.
I. S. Barbar, T. Zafarand Q. J. Shammi. 2015. Impact of sub-lethal concentration of diazinon on haematological profile ofChanna striatus (Bloch). Jornal On-line Brasileiro. 5 :125-128.
Nwani, C.D., A. O. Nwadinigwe, P. E. Joshua, C. C. Onyeke, S. U. Ogbonna, J. A. Ukonzeand S. O. O. Eze.2016. Hepatic antioxidant status and hematological parameters in african catfish, Clarias gariepinus juvenile exposed to sublethal concentration of psychotria microphylla. The Journal of Animal & Plant Sciences, 26(1):275-281.
Sado, R. Y., A.J. de Almeida Bicudo and J.E.P. Cyrino. (2014). Hematology of juvenile pacu,
Piaractusmesopotamicus (Holmberg, 1887) fed graded levels of mannan
oligosaccharides (MOS)/Hematología de juveniles de pacu, Piaractusmesopotamicus
(Holmberg, 1887) alimentado con racionessuplidas con mananoligosacáridos (MOS).
Latin American Journal of Aquatic Research. 42 (1) : 30.
Talpur A.D., M.B. Munir, A. Mary, R. Hashim. 2014.
Dietary probiotics and prebiotics improved food acceptability, growth
performance, haematology and immunological parameters and disease resistance
against Aeromonas hydrophila in snakehead (Channa
striata) fingerlings. Aquaculture.
14–20.
Thangam Y., M. Perumayee, S. Jayaprakash, S.
Umavathi and S.K. Basheer. 2014. Studies of Ammonia Toxicity on Haematological
parameters to Freshwater Fish Cyprinus
carpio (Common carp). International Journal of Current Microbiology and Applied
Science. 3(12): 535-542.
Tulgar A. and E. S. Celik. 2015. Effects of sublethal concentrations of propargite to white blood cells of common carp (Cyprinus carpio, Linnaeus, 1758). Marine Science and Technology Bulletin. 4(1):13-17.
Wani A.A., and M. Sikdar-Bar. 2014. Ameliorative Efficacy of Taurine and Garlic Extract on Copper Induced Immunotoxic Effect on Total and Differential Leucocyte Counts in African Catfish, Clarias gariepinus. Asian Journal of Medical and Pharmaceutical Researches.4(2) : 122 – 129.
Post a Comment for "Leukosit Ikan; Granulosit, Agranulosit, Limfosit, Monosit/Makrofag (Fisiologi Hewan Air)"