Figure
1.
Checklist Mangrove Snail in South Coast of Pamekasan-East Java (Islamy and Hasan, 2020)
Genus Clypeomorus
Clypeomorus 1 Gambar
2.C. Clypeomorus 2 Gambar 2G. Clypeomorus adalah spesies epifaunal di
habitat intertidal, muara, mangrove, pada substrat berlumpur atau berpasir
antara pneumatophores Avicennia dan lumpur gundul di dekat pinggiran mangrove.
Semua Clypeomorus yang tercatat umum di perairan dangkal dan daerah pasang
surut, dan mereka adalah herbivora. Dalam penelitian ini genus ini ditemukan di
habitat mangrove Avicennia. Pengumpan deposito hidup di daerah dengan kandungan
organik tinggi. Isi lambung terdiri dari mikroalga, alga berfilamen, makroalga,
bahan tumbuhan berpembuluh, dan diatom yang merupakan detritus di habitat ini.
Genus Cerithium
Cerithium Gambar
2.L. Studi yang telah terpublikasi menjelaskan bahwa siput ini memiliki
cangkang memanjang, beralur, terdiri dari sekitar 11 ulir bersisi lurus.
Cangkang hingga panjang 25,82 mm dan lebar 9,42 mm. Protoconch dan puncak tajam
biasanya terkikis. Teleoconch awal memanjang, dipahat dengan dua kabel spiral
yang secara bertahap menjadi berjanggut. Lingkaran teleoconch dewasa dipahat
dengan tiga kabel spiral manik-manik yang berbeda. Manik-manik pada spiral
sejajar dengan rusuk aksial. Varises sebelumnya didistribusikan secara acak.
Tulang rusuk aksial biasanya tidak jelas. Jahitannya jelas, terkesan. Body
whorl dipahat dengan enam atau tujuh kabel spiral, dan tiga manik-manik
posteriors. Varix yang berbeda berlawanan dengan bibir luar bukaan. Bukaan
fusiform, sempit. Columella cekung dengan kalus sedang dan bibir columellar.
Kanal siphonal anterior pendek, lebar, sedikit terpantul. Saluran anus bersih,
diapit oleh kalus kolumela parietal yang berbeda dan gigi. Bibir luar tebal di
tepi, melengkung, dan dengan dentikel memanjang bagian dalam dan sinus
posterior yang lebar. Warna cangkang hitam sampai abu-abu muda, kadang dengan
garis keputihan. Bibir luar terkadang putih. Operkulum berwarna coklat muda,
tipis, berbentuk kornea, dan bulat telur dengan inti yang eksentrik. Di lokasi
penelitian, ditemukan lumpur di bawah pohon bakau. Mereka umumnya ditemukan di
lumpur intertidal dari permukaan air laut sedang hingga surut, dan di bawah
pohon bakau di genangan air yang tidak mengering, di hutan bakau muara pesisir.
Seringkali terjadi bersamaan dengan Pirenella cingulate. Perkembangan dengan fase
planktonik 10 sampai 12 hari.
Genus Rhinoclavis
Rhinoclavis Gambar
2.D. Rhinoclavis adalah gastropoda pemakan deposit dalam sedimen reefflat
karang. Menurut sebuah artikel yang dipublikasikan, habitat Rhinoclavis adalah
Pasir di antara tambalan karang dan pasir dengan lamun, dari 1 hingga 20 m,
sebagian besar di bawah 10 m. Beberapa spesimen dijajah oleh karang soliter.
Posisi konservatif karang di bagian belakang cangkang dapat menunjukkan bahwa
karang tersebut menjajah gastropoda selama hidupnya. Gastropoda seritiid dari
genus Rhinoclavis termasuk di antara moluska yang paling melimpah di sedimen di
One Tree Reef, di bagian selatan Great Barrier Reef. Mereka adalah siput
herbivora. Meskipun merupakan pengumpan deposit mikrofag, siput ini mencapai
kelimpahan terbesarnya di sedimen kasar dan berpasir di dataran pasir subtidal
yang dangkal, sebuah habitat yang biasanya dianggap khas untuk infauna pemakan
deposit.
Penulis
R Adharyan Islamy, S.Pi., MP.
Magister FPIK Universitas Brawijaya
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi
Sumber
Islamy, R. A., & Hasan, V. (2020).
Checklist of mangrove snails (Mollusca: Gastropoda) in South Coast of
Pamekasan, Madura Island, East Java, Indonesia. Biodiversitas Journal
of Biological Diversity, 21(7).
Post a Comment for "Famili Cerithiidae"