*PLATYHELMINTHES
(HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG)
3
kelas : Monogenea, Cestoda,dan Trematoda
1. MONOGENEA (Satu
inang)
Ektoparasit,
Contoh: Noebenedenia. Dan 2 genus umum yang sering menyerang ikan air tawar:
Dactylogirus & Gyrodactilus
1.1. DACTYLOGIRUS,
CACING INSANG (GILL FLUKE)
Penyebab :
Cacing
Dactylogirus dan Diplectanum. Parasit ini hidup tanpa inang antara
(Intermediate host) sehingga seluruh hidupnya berfungsi sebagai parasit.
Organisme yang
diserang:
Semua
ikan air tawar. Dan Diplectanum merupakan ordo Dactylogydae menyerang ikan
insang Ikan Kerapu, Bawal, Napoleon.
Gejala Klinis :
Tingkah
laku abnormal, nafsu makan turun, tubuh pucat, gangguan sistem pernapasan atau
sulit bernafas, ikan posisi miring, insang terbuka lebar dan tutup insang
bergerak cepat. Bila tidak ditangani terjadi infeksi sekunder oleh bakteri.
Pencegahan /
Pengobatan :
Perendaman
formalin, Air laut salinitas tinggi, Larutan Ammonium, Methylene Blue,
Malachite Green, larutan PK, perendaman menggunakan Dipterex, Acriflavina,
Kalium permanganat (KMNO4), atau larutan NACL.
1.2. GYRODACTILUS, CACING KULIT (SKIN FLUKES)
Penyebab :
Cacing
Gyrodactilus. Parasit ini dapat diisolasi dari permukaan tubuh ikan, insang,
dan sirip.
Organisme yang
diserang:
Semua
ikan air tawar. Berbahaya untuk larva dan juvenil ikan. Ikan yang diserang
antara lain Clarias batrachus, Clarias macrocephalus, Cyprinus carpio,
Pangasius, Ophiocephalus striatus, Trichopterus pectoralis dan beberapa jenis
ikan hias.
Gejala Klinis :
Warna
kulit ikan semakin pucat, terdapat lapisan abu-abu yang merupakan produksi
lendir yang berlebihan. Bercak merah dan hitam kadang terlihat pada permukaan
tubuh. Pada infeksi berat sebagian besar sisik lepas, respirasi, dan
osmoregulasi terganggu.
Pencegahan /
Pengobatan :
Perendaman
formalin, Air laut salinitas tinggi, Larutan Ammonium, Methylene Blue,
Malachite Green, larutan PK, perendaman menggunakan Dipterex, Acriflavina,
Kalium permanganat (KMNO4), atau larutan NACL.
1.3. CACING INSANG PADA IKAN LAUT
Penyebab :
Haliotrema spp.,
Psedorhabdosynochus spp.
Organisme yang
diserang:
Umumnya ditemukan pada ikan kerapu.
Gejala Klinis :
- Warna
tubuh pucat, nafsu makan menurun, kurus, dan lamban.
-
Frekuensi pernapasan meningkat dan
produksi mukus pada insang berlebih.
-
Berkumpul/mendekat ke air masuk.
- Insang
pucat atau membengkak sehingga operkulum terbuka
Pencegahan /
Pengobatan :
- Pemberian
unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin
selama pemeliharaan;
-
Mengurangi kadar bahan organik
terlarut dan/atau meningkatkan frekuensi pergantian air;
- Ikan
yang terserang cacing insang dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang
rendah, dapat diobati dengan pengobatan herbal dengan menggunakan Tembakau (Nicotiana tabacum L) dengan cara
sebagaimana pada pengendalian Dactylogyriasis.
2. CESTODA (TAPEWORM)
ATAU CACING PITA
Penyebab :
Cestoda
/ Cacing pita. Ikan dapat digunakan sebagai inang utama (primary host) atau
inang perantara (intermediate host). Bothriocephalus acheilognathi merupakan
Cestoda yang menyerang ikan keluarga Cyprinus.
Organisme yang
diserang:
Ikan
air tawar, keluarga Cyprinus.
Gejala Klinis :
Gejala
yang diperlihatkan menyerupai Hexamita dan Tuberculosis, cacing ini menyerang
organ dalam pencernaan (usus luka"), daging, dan organ dalam lain seperti
otak, mata dan hati.
Pencegahan /
Pengobatan :
1-2
mg Larutan Praziquantel lama perendaman 1-3 jam.
3. TREMATODA (CACING
ISAP) TERMASUK (DIGENEA (Dua Inang: hewan dan manusia))
Penyebab :
Fasciola
hepatica (cacing hati), Larva cacing parasit Displostumum spatheum,
Sanguinicola yang menyerang ikan mas.
Organisme yang diserang
:
Semua
ikan.
Gejala Klinis :
Menyerang
mata dan mengakibatkan mata bengkak, pupil mata terlihat bintik putih yang
merupakan larva Displostumum spatheum sehingga menyebabkan buta. Sanguinicola
menyerang peredaran darah ikan mas (Cyprinus carpio) terutama stadia larva dan
juvenil. Pembuluh kapiler insang, filamen insang dan ginjal mengalami
kerusakan, baik oleh telur atau parasitnya sendiri. Dengan rusaknya sistem
peredaran darah dan filamen insang ikan mengalami kesulitan bernapas. Serangan
bersifat akut dan fatal. Ikan pucat, insang berwarna pucat, ikan lemah, dan
menuju permukaan.
Pencegahan /
Pengobatan :
Perendaman
dengan Levamisol.
3.1. SANGUINICOLA INERMIS
Penyebab :
Cacing darah: Sanguinicola Inermis.
Organisme yang
diserang :
Ikan.
Gejala klinis :
- Pembekuan darah.
- Tersumbatnya kapiler insang yang diakibatkan
telur-telurnya.
- Jika terjadi serangan besar-besaran ikan mengalami
pendarahan (hemorrhage)
Pencegahan /
Pengobatan :
- Memberantas kehadiran siput (keong) di kolam.
3.2.
BENEDIASIS
Penyebab :
skin monogenic treamatodes adalah jenis Benedia sp. dan Neo Benedia sp.
Organisme yang
diserang :
Ikan laut terutama kakap dan kerapu.
Gejala klinis :
- Luka serta pendarahan pada tempat gigitan, dan secara
visual (setelah ikan yang terinfeksi direndam dalam air tawar untuk beberapa
menit) parasit ini tampak menempel pada tubuh ikan terutama pada sisik atau
pada sirip;
- Pada infeksi berat tersebut bisa menginfeksi mata,
sehingga mata ikan akan kelihatan memutih.
Pencegahan /
Pengobatan :
- Merontokkan parasit dalam wadah terbatas dengan
menggunakan air tawar selama 2-5 menit.
- Perendaman dalam larutan hydrogen peroxide (H202) pada
dosis 150 mg/liter selama 10-30 menit.
- Setelah parasit rontok, ikan dipindahkan ke wadah lain
untuk diobati dengan desinfektan terdaftar untuk mencegah adanya infeksi
sekunder oleh bakteri pada bekas gigitan parasit.
4. NEMATODA
Penyebab :
Cacing
nematoda. Siklus hidupnya satu inang (monogenea) dan dua inang (digenea).
Organisme yang
diserang :
Semua
ikan.
Gejala Klinis :
Anemia,
kurus, pertumbuhan lambat, dan vitalitas menurun, pendarahan, nodul atau
gumpalan eksternal, nekrosis karena matinya jaringan, adanya kista (granuloma).
Granuloma adalah reaksi sel kekebalan tubuh ikan. Nematoda dewasa merusak
lapisan saluran pencernaan dan mengkonsumsi makanan ikan. Terbentuknya benjolan
di permukaan tubuh.
Pencegahan /
Pengobatan :
Media
budidaya dipersiapkan dengan benar, tidak ada obat yang direkomendasikan untuk
mengatasi ikan yang terserang cacing. Namun untuk mengatasi infeksi usus,
petani dapat menggunakan Fenbendazole dan Levamisol. Fenbendazole dicampur ke
pakan, Levamisol bisa dicampur pakan atau media perendaman.
4.1. CAPILLARIA
Penyebab :
Cacing
Capillaria adalah endoparasit dari genus Nematoda.
Organisme yang
diserang :
Hati
ikan mas (Cyprinids), Gurame, Diskus (Symphysodon spp.), dan Angelfish
(Pterophyllum spp.).
Gejala Klinis :
Infeksi
ringan tidak menunjukkan gejala, apabila infeksi meningkat ikan memperlihatkan
gejala "emaciation", yaitu badannya cenderung kurus, kehilangan nafsu
makan, mengeluarkan kotoran (feses) berwarna putih dan tipis. Pada beberapa
kasus, kotoran yang dikeluarkan oleh ikan memiliki pola berselang antara gelap
(hitam) dan terang (putih). Pengamatan mikroskopis pada feses untuk mengetahui
keberadaan telur cacing.
Pencegahan /
Pengobatan :
Menggunakan
induk bebas infeksi, penggunaan pakan hidup (alami) seperti cacing oligochaeta
(tubifex) yang berperan sebagai inang (carrier) sedapat mungkin dihindarkan.
Lakukan pemisahan ikan yang terinfeksi. Pengobatan menggunakan obat anticacing
(antihelmintic), misalnya Levamisol dan Piperzin.
4.2. EUSTRONGYLIDES
SP.
Penyebab :
Cacing
Eustrongylides sp. Cacing ini dapat menjadikan ikan sebagai inang perantara,
baik hias maupun konsumsi. Memiliki siklus rumit fase dewasa berada pada burung
pemakan ikan telur parasit ini akan masuk ke kolam bersama kotoran burung.
Organisme
yang diserang :
Semua
ikan.
Gejala Klinis :
-
Pencegahan /
Pengobatan :
Melakukan diagnosa dengan membedah ikan, mengusir
burung pemakan ikan, dan pemasangan bird scaring line. Pemusnahan ikan lebih
disarankan karena larva di dalam daging.
5. ACANTOCEPHALA
Penyebab :
Cacing
Acantocephala. Neoechinorhynchus buttnerae. Cacing ini kepalanya mirip belalai dan memiliki duri atau kait
dari bahan kitin yang akan digunakan untuk menempel diri pada dinding usus
inangnya.
Organisme yang
diserang :
Acantocephala
menyesuaikan diri dengan parasit arthropoda atau moluska, sedangkan saat dewasa
menyesuaikan diri dengan vertebrata
Gejala Klinis :
-
Pencegahan /
Pengobatan :
-
Penulis :
Gery
Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi.
Daftar Pustaka:
Afrianto, Eddy., Evi Liviawaty.1992. Pengendalian Hama & Penyakit Ikan. Kanisius: Yogyakarta.
Afrianto,
Eddy., Evi Liviawaty., Zafran Jamaris., Hendi. 2015. Penyakit Ikan. Penebar
Swadaya: Cibubur, Jakarta Timur.
Taukhid., Angela Mariana Lusiastuti., Mukti Sri Hastuti., Andi Rahman., Dyah Setyowati., Desy Sugiani., dan Aniek Suryani Sukowati. 2018. Buku Saku Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.Direktorat Kawasan Kesehatan Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. 234 Halaman.
Post a Comment for "Penyakit Cacing Ikan; Penyebab, Gejala klinis, Pencegahan / Pengobatan"