1. FUSARIOSIS /
INSANG HITAM (BLACK GILL DISEASE)
Penyebab :
Jamur
Fusarium spp
Organisme yang
diserang:
Udang,
mulai dari juvenil sampai dewasa.
Gejala Klinis :
Menyerang
insang udang, jamur juga menyebabkan rostrum udang putus dan warna tubuh
menjadi kehitaman. Kematian udang terjadi karena terganggunya proses pergantian
kulit. Insang menjadi kehitaman sehingga disebut penyakit insang hitam (Black
Gill Disease). pada serangan tinggi terputusnya rostrum, kaki jalan, kaki
renang, ekor. Pada beberapa bagian tubuh udang terjadi melanisasi, sehingga
terlihat seperti terbakar.
Pencegahan /
Pengobatan :
Pengendalian
dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam secara baik. Buang bahan
organik yang ada dan lakukan pengeringan dasar kolam. Untuk mencegah penumpukan
bahan organik dapat dilakukan penambahan mikroba pengurai bahan organik atau
perbaikan proses pergantian air kolam.
2. ENTEROCYTOZON
HEPATOPENAEI (EHP) (EHP/HPM)
Penyebab :
Jamur
Enterocytozoon hepatopenaei
Organisme yang
diserang:
Merupakan
parasit endemik Australasia (salah satu wilayah di Oceania) yang dapat
menginfeksi udang vannamei budidaya di Asia.
Gejala Klinis :
Melambatnya
pertumbuhan udang yang diindikasikan oleh perbedaan mencolok pada ukuran udang
dalam satu kolam yang sama. Pada beberapa kasus tertentu, punggung udang
mengalami perubahan warna putih khususnya di bagian pencernaannya seperti pada
berak putih. saat parasit ini menyerang udang, bahaya yang ditimbulkan adalah
perbedaan laju pertumbuhan pada udang, membuat laju pertumbuhan pada udang jadi
melambat dan jika dibiarkan akan lanjut pada fase kematian, walaupun fase
mortalitas penyakit ini tidak separah penyakit yang lain, tetapi tetap saja
merugikan para petambak.
Pencegahan /
Pengobatan :
Kandungan
spora parasit dapat di cek melalui uji laboratorium dengan real time PCR pada
udang terinfeksi white feces serta pada udang fase juvenil dan post-larva. Meningkatkan
manajemen biosekuriti di kolam tambak dan dengan menjaga air tetap bersih bila
perlu menyiapkan ketersediaan air bersih yang cukup. Selain itu yaitu
mengurangi jumlah padat tebar udang. belum ada pengobatan untuk parasit ini.
jika kolam terkena penyakit EHP, langkah yang dapat dilakukan untuk kolam
adalah penginaktivasian atau pembersihan spora dari kolam dengan melakukan
pemberian kapur atau CaO dengan perhitungan 6 ton/ha lalu dibajak kedalam tanah
10-12 cm lalu diberi air dan biarkan meresap. Biarkan selama 1 minggu sebelum
pengeringan, pada saat itu pH tanah akan naik ke 12 dan selama beberapa hari
akan turun ke keadaan normal karena menyerap karbon dioksida dan menjadi CaCO3.
3. JAMUR LARVA UDANG
(LARVAL SHRIMP MYCOSIS)
Penyebab :
Jamur
Lagedinium spp. dan Sirolpidium spp.
Organisme yang
diserang:
Udang
stadia nauplius, zoea, hingga mysis.
Gejala Klinis :
Terlihat adanya hifa atau miselia jamur di tubuh udang. Kematian udang disebabkan karena proses pergantian kulit menjadi terganggu. Hal yang perlu diperhatikan adalah penyakit ini merupakan kompleks infeksi bersama patogen lain. Gejala lain menurunnya nafsu makan, gerakan lemah, dan anemia. Pada tubuh udang terlihat adanya hifa atau miselium jamur. Dalam kondisi serangan hebat, tubuh larva udang sering terlilit dan dipenuhi jamur. Udang yang terserang menurun nafsu makan, tidak ada pasokan energi dari pakan maka gerakan udang melemah dan kemungkinan terjadi anemia.
Pencegahan /
Pengobatan :
Pengendalian
dapat dilakukan dengan melakukan proses sterilisasi kolam dan air yang akan
digunakan untuk memelihara larva udang. Gunakan Trefflan fengan dosis 0,1 ppm
untuk melakukan sterilisasi kolam atau air. Hilangkan akumulasi bahan organik
berupa kotoran dan sisa pakan dengan melakukan penyiponan secara berkala. Mendesinfeksi
media sebelum digunakan. Hindari penumpukan bahan organik di dalam media
pemeliharaan dan lakukan penyiponan secara berkala. Lakukan perendaman dalam
larutan desinfektan jamur untuk segera memberantas keberadaan hifa dan spora jamur dengan larutan Trefflan
0,1 ppm selama 24 jam atau lebih untuk tujuan pengobatan, atau dalam formalin
10-25 ppm selama 24 jam.
4. APHANOMYCES
Penyebab :
Jamur
Aphanomyces.
Organisme yang
diserang:
Lobster
air tawar
Gejala Klinis :
Ciri
khas serangan adalah terlihat warna kekuningan atau kecoklatan dan mengalami
nekrosis. Pada tempat penetrasi akan terbentuk zoosporangium. Ikan yang
terserang mengalami paralisis sehingga terlihat diam terlentang di dasar kolam sampai mati, karena
kekhasan jamur ini adalah menyerang organ persendian dan pergerakan
Pencegahan
/ Pengobatan :
Manajemen
kolam yang baik.
5. COTTON SHRIMP DISEASE (PENYAKIT UDANG KAPAS)
Penyebab :
Jamur
Microsporidia
Organisme yang
diserang:
Hampir
semua jenis udang. Penyakit ini tidak berbahaya, karena patogenitas rendah,
tingkat prevalensi dalam satu populasi udang hanya 5% dan mortalitas rendah.
Gejala Klinis :
Udang
yang terserang tubuhnya menjadi berwarna
putih susu dan bila ditekan dengan jari terasa lebih lunak. Spora yang berwarna
yang berwarna putih menyebar di bagian daging atau otot, akibat serangan
Microsporidia, nafsu makan udang menurun sehingga menjadi lemah dan mudah
stres. Gerakan yang melemah menjadikan udang mudah dimangsa oleh predator atau
mudah mati selama penanganan.
Pencegahan /
Pengobatan :
Pengandalian
terhadap serangan dapat dilakukan dengan desinfeksi, gunakan air bersih dan
terbebas dari Microsporidia. Gunakan ikan yang bebas Microsporidia dang
menghindari penggunaan pakan alami kecuali menggunakan pakan alami apabila
kultur sendiri. Hindari penggunaan ikan runcah yang telah tercemar
Microsporidia.
Penulis:
Gery
Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi.
Daftar Pustaka:
Afrianto, Eddy., Evi Liviawaty., Zafran Jamaris., Hendi. 2015. Penyakit Ikan. Penebar Swadaya: Cibubur, Jakarta Timur.
Post a Comment for "Penyakit Jamur Udang; Penyebab, Gejala Klinis, Pencegahan / Pengobatan"