Penerapan
Biosecurity sangat diperlukan dalam budidaya kerapu sunu guna mencegah infeksi
yang disebabkan oleh penyakit ikan budidaya. Menurut Ismi, et al. (2012). Kolam kultur ikan kerapu harus dirancang dengan
tangki yang cukup besar untuk ikan serta pemberian biosecurity. Fasilitas
pembenihan harus diberi penutup pada kolam dan handwash harus disediakan untuk
mengurangi resiko serangan patogen. Upaya pencegahan penyakit perlu dilakukan
agar tidak terjadi kerugan oleh pihak pembudidaya ikan kerapu sunu.
Kegiatan pembenihan
ikan kerapu sunu memerlukan sistem biosecurity guna mencegah dari hama dan
penyakit. Menurut Sugama, et al. (2013) komponen
utama yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian tempat pembenihan adalah
pelaksanaan biosekuriti untuk mengurangi timbulnya penyakit yaitu pemisahan
berbagai area fungsional (area indukan, produksi pakan hidu, pemeliharaan larva
dll), akses ke lokasi pembenihan terbatas hanya bagi orang yang berkepentingan,
desinfeksi dan pembilasan pada semua perlengkapan,karantina ikan baru,
pelatihan staf dalam biosekuriti, pemantauan teratur terhadap kuman dan
penyakit, optimalisasi kualitas air dan nutrisi. Biosekuriti merupakan aspek
penting pada budidaya ikan kerapu sunu.
Cara pembenihan
kerapu sunu yang baik disamping melakukan manajemen induk, pemijahan serta
penetasan telur yang baik juga wajib memenuhi persyaratan biosecurity guna
mencegah hama dan penyakit yang menyerang pada kolam budidaya. Menurut Prakosa,
et al. (2013) Biosecurity yang digunakan pada kolam pembenihan kerapu sunu adalah
kalium permanganat. Setiap pekerja yang masuk tempat produksi wajib melewati
dan mencelupkan alas kaki kedalam kolam biosecurity.
Sanitasi dilakukan dengan cara menyemprot lantai tempat produksi dengan air
tawar setiap hari dan setiap pekerja harus menjaga kebersihan diri dan
peralatan agar tidak terkontaminasi. Sanitasi menggunakan alkohol 70% atau
sabun pencuci tangan untuk membersihkan tangan. Penerapan biosecurity diharapkan bisa mencegah dari serangan penyakit yang
menyerang pada kolam pembenihan kerapu sunu.
Publisher
Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi
Daftar
Pustaka
Ismi, S., T. Sutarmat., N. A. Giri., M. A.
Rimmer., R. M. J. Knuckey., A. C. Berding dan K. Sugama. 2012. Nursery management of grouper. Australian Centre For International
Agriculture Research.150 : 1-46.
Kerapu Sunu Hasil Budidaya dari Bali Utara. 2022. https://www.youtube.com/watch?v=CW5BFLDkiGs. Diakses pada tanggal 31 Maret 2022
Prakosa, D.G., W. E. Kusuma dan S. S. Pramujo.
2013. Pembenihan ikan kerapu tikus (Cromileptes
altivelis) di instalasi pembenihan balai budidaya air payau (BBAP)
Situbondo, Jawa Timur. Jurnal Ilmu
Perikanan. 4 (2): 67-75.
Sugama, K., M. A. Rimmer., S. I., I.
Koesharyani., K. Suwirya., N. A. Giri dan V. R. Alava. 2013. Pengelolaan
pembenihan kerapu macan (epinephelus
fuscoguttatus). Australian Centre for
International Agricultural Research.Australia. 72 hlm.
Post a Comment for "Biosecurity Pembenihan Ikan Kerapu Sunu"