Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleuora) merupakan salah satu ikan lokal khas Kalimantan tengah. Ikan Kelabau merupakan jenis ikan air tawar yang masuk kelompok Cyprinidae atau satu keluarga dengan ikan mas dan memiliki nilai ekonomis penting karena harganya relatif cukup mahal di pasaran dan mulai jarang ditemukan. Ikan ini biasa ditemukan di setengah kedalaman hingga dasar sungai-sungai kecil dan besar; juga didapati di wilayah yang mengalami banjir. Habitat ikan kelabau adalah perairan sungai, anak sungai maupun danau bekas aliran sungai di antara rimbunnya tanaman air yang tumbuh di perairan tersebut.
Salah satu langkah konservasi
dilakukan domestikasi ikan yang berasal dari alam dengan penguasaan teknologi
pembenihannya yaitu dengan membudidayakan agar hambatan dalam menghasilkan
benih dapat diatasi. Sehubungan dengan itu kegiatan pembenihan ikan lokal
tersebut menjadi penting dilakukan.
Klasifikasi
Ikan Kelabau
lkan kelabau (Osteochilus kelabau )
adalah sejenis ikan air tawar yang termasuk dalam Ordo Cypriniformes, Sub ordo
Cyprinoidea, famili Cyprinidae, genus Osteochilus dan Species Osteochilus
kelabau (Kottelat et al., 1993). Sekitar 17 sepesies ditemui menyebar di
kawasan Asia termasuk Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sumatera, Malaysia,
Jawa, Indochina, Burma, dan Sulawesi. Di wilayah Riau, ikan kelabau pada
umumnya penghuni perairan sungai, anak sungai maupun danau bekas aliran sungai
diantara rimbunnya tanamantanaman air yang tumbuh di perairan tersebut. Hasil
analisis isi lambung ikan kelabau menunjukkan bahwa kelabau mengkonsumsi lumu:,
diatom, fitoplankton dan larva-larva isekta yang hidup di sungai Kampar. Akan
tetapi ikan dewasa utamanya memakan lumut, detritus dan secara musiman juga
sering mengkonsumsi buah-buahan yang berasal dari pepohonan disepanjang daerah
aliran sungai (Nasution dan Nuraini, 2004). Pada dekade terakhir ini, kelabau
menjadi pusat perhatian masyarakat di daerah Riau sehubungan dengan semakin
jarangnya ditemui. Hal ini diduga erat kaitannya dengan degradasi lingkungan
perairan yang diakibatkan berbagai faktor antara lain oleh kekeruhan,
pendangkalan, serta polusi perairan. Hal ini besar kemungkinan diakibatkan oleh
proses pembukaan lahan, sedimentasi, kegiatan industri dan akibat penangkapan
ikan yang kurang mengi~dahkankaidah-kaidah ekploitasi sumberdaya alam.
Penelitian pola reproduksi ikan yang bernilai ekonomis tinggi sangat penting
dilakukan untuk terciptanya suatu kebijaksanaan dalam pengelolaannya ke depan,
bai!: yang berhubungan dengan ukuran yang Izyak tangkap, maupun musim
penangkapan. Sehingga kemerosotan, kelangkaan atau kepunahan sumber daya akibat
dari faktor lingkungan dan penangkapan akan dapat diminimalkan. Mencermati
hal-ha1 yang telah dikemukanan diatas, maka sangat mendesak untuk dilakukan
penelitianpenelitian yang mengarah kepada usaha penyelamatan, dan tidak
tertutup kemungkinan untuk dikembangkan menjadi salah satu spesies yang
potensial untuk dibudidayakan. Untuk itu penulis berkeinginan untuk melasanakan
penelitiar! mengenai Potensi Budidaya lkan Kelabau, khususnya siklus reproduksi
ikan
Morfologi
Ikan Kelabau
Tubuhnya berwarna hijau keabuan dengan
bercak perak dan hitam, Tubuh agak bulat pipih dan memanjang, memiliki Nilai
Ekonomis karena harganya cukup mahal, Tubuh Jantan Ramping dan memanjang,
Kelabau Jantan matang gonad pada ukuran lebih dari 26 cm dengan berat 0,5
sampai dengan 1 kg/ekor, Tubuh Betina ukuran relative besar dan melebar, Kelabau
Betina matang gonad pada ukuran 28-30 cm dengan berat 0,6 sampai dengan 2,5
kg/ekor.
Habitat
Ikan Kelabau
ikan kelabau pada umumnya penghuni
perairan sungai, anak sungai maupun danau bekas aliran sungai diantara
rimbunnya tanaman- tanaman air
yang tumbuh di perairan tersebut. Hasil analisis isi
lambung ikan kelabau menunjukkan bahwa
kelabau mengkonsumsi lumu:, diatom, fitoplankton dan larva-larva
isekta yang hidup di sungai Kampar.
Akan tetapi ikan dewasa utamanya
memakan lumut, detritus dan secara musiman juga sering mengkonsumsi buah-buahan yang berasal dari
pepohonan disepanjang
daerah aliran sungai
(Nasution dan Nuraini, 2004).
Penulis
Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi
Daftar
Pustaka
Ikan Kelabau. 2022. https://adoc.pub/potensl-akuakultur-lkan-kelabau-osteochilus-kelabau-darl-per.html#:~:text=lkan%20kelabau%20(Osteochilus%20kelabau%20)%20adalah,et%20al.%2C%201993).
Diakses pada tanggal 4 april 2022.
Ikan Kelabau. 2022. https://dislutkan.kalteng.go.id/berita-detail/mengenal-ikan-kelabau-osteochilus-melanopleora.
Diakses pada tanggal 4 april 2022.
KusminiES. I. I, R. Gustiano, dan Mulyasari.
2011. Karakterisasi Genetik Ikan Kelabau (Osteochilus Kelabau) Dari Berb
Agailokasidi Kalimantan Barat Menggunakan Metode Rapd (Random Amplified
Polymorphism Dna)1 [Genetic Characterization Of Kelabau Fish (Osteochilus
Kelabau) From Several Locations In West Kalimantan Using Rapd (Random Amplified
Polymorphism Dna) Method]. Berita Biologi 10(4): 449-454.
Nasution, S., Nuraini., dan N. Hasibuan.
2006. Potensl Akuakultur Lkan Kelabau (Osteochilus Kelabau) Darl Perairan
Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau : Slklus Reproduksi. Prosiding Seminar
Nasional Ikan IV. Hal 301-308.
Post a Comment for "Ikan Kelabau; Klasifikasi, Morfologi, Habitat"